banneransor.jpg

Beranda | Profil | Warta | Kontak Person | Program Kerja | Warta Cabang | Surat Sahabat | Gallery | Wirausaha | Links | Artikel

Ansor Kaltim Fasilitasi Diskusi Kepemimpinan Kaltim 2008

Pilkada Kaltim Perlu Figur Alternatif

Diputuskannya oleh KPK kepada mantan Gubernur Kaltim Suwarna AF sebagai terpidana kasus korupsi perkebunan sawit satu juta hektar yang mengakibatkan Negara mengalami kerugian, ditambah lagi ditahan dan ditetapkannya Syaukani Hasan Rais Bupati Kutai Kartanegara sebagai tersangka dalam kasus pembebasan lahan lapangan terbang Sultan Kutai Berjaya, dimana Syaukani diperidiksi sebagai kandidat terkuat Gubernur Kaltim pada Pilkada tahun 2008, mengkibatkan suhu politik di Kaltim semakin panas.

Beberapa media di Kaltim telah mengekspos secara besar-besaran tentang korupsi para pejabat Kaltim, dimana hampir seluruh kepala daerah di Kalimanatan Timur terindikasi memiliki kasus korupsi. Awang Farouk Ishak yang biasa disapa AFI Bupati Kutai Timur dan Acmad Amins Walikota Samarinda masing-masing sebagai calon Gubernur yang cukup kuat, tak luput dari sasaran pemberitaan media massa. AFI terkait kasus masuknya dana APBD Kaltim ke rekening pribadi ratusan milyar rupiah, sedangkan Acmad Amins terkait terkait kasus folder air hitam dan mobil pemadam kebakaran.

Partai politik selalu saja mengintai kandidat yang bakal diusung sebagai Gubernur adalah mereka yang memiliki dana besar dan tokoh popular. Sementara pemilik dana besar dan tokoh popular tersebut nampaknya bakal menjadi sasaran KPK. Dilain pihak muncul pula wacana entah dari mana sumbernya bahwa elit pusat bakal menampilkan figure droping dari Jakarta, maka tersebutlah nama-nama para jenderal seperti Sulatin, Namuri Anum dll. Sementara penolakan oleh elit local terhadap calon droping terus mewarnai berbagai pemberitaan pula. Artinya suhu politik semakin tidak menentu.

Dalam suasana politik yang serba tidak menentu tersebut, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur menggagas sebuah diskusi dengan thema Bincang Bincang Kepemimpinan Kaltim 2008. hadir sebagai nara sumber diskusi antara lain DR. H. Nukthoh Arfawie Kurde, SH, M.Hum dengan materi Kepemimpinan dan Moralitas Agama, DR. H. Kasmiruddin MM melihat Figur dari sisi Kapasitas Manajemen, sedangkan DR. Teguh Budi Santoso melihat Figur dan Tradisi Politik Warga Kaltim, sedangkan HR. Daeng Naja, SH, MH dari unsure Profesional melihat Kepemimpinan dari segi Visi dan Kebutuhan Kaltim. Undangan yang hadir pada diskusi berkisar sekitar 50 an orang antara lain tokoh-tokoh LSM, Mahasiswa, aktifis Parpol, dan akademisi. Diskusi berlangsung di Hotel Grand Jamrud Samarinda 30 April dari pukul 14.00 sampai 16.30 wita.

Di akhir acara diskusi Syaparudin, S.Sos Ketua PW. GP. Ansor Kaltim mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh GP Ansor Kaltim adalah upaya memfasilitasi berbagai pihak untuk saling bertukar pikiran dalam rangka menemukan formulasi politik yang kondusif dan tentu baik pula bagi semua pihak yang ada di Kaltim. Syaparudin melanjutkan anda menyaksikan sendiri hampir seluruh peserta terlibat aktif dalam diskusi tadi, dan pendapat yang paling dominan berkembang dalam diskusi tadi adalah kuatnya arus peserta diskusi yang menghendaki tampilnya tokoh alternativ pada Pilkada 2008 mendatang, dan partai politik juga dihimbau agar tidak mencalonkan figur-figur yang dianggap bermasalah secara secara hukum. Insya Allah pendapat diskusi tadi akan kami susun sedemikian rupa dan selanjutnnya akan kami serahkan kepada berbagai pihak terkait dengan PILKADA. (A1)

Anda adalah pengunjung situs kami yang ke

Alamat Kantor PW GP Ansor Kaltim: Jl. Imam Bonjol No. 07 Telp. 0541 756590 Samarinda

Last Published: Mei, 2007